MENIKMATI APA YANG KITA MILIKI

Pengkhotbah 6:1-12
orang yang dikaruniai Allah kekayaan, ... tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya,- Pengkhotbah 6:2

Ilustrasi
Memiliki kekayaan yang berlimpah bukanlah jaminan bahwa serta merta kita akan merasakan kebahagiaan. Itu sebabnya ada hal yang lebih penting dari sekedar memiliki kekayaan, yaitu bagaimana kita menikmati apa yang kita miliki. Adalah hal yang sia-sia jika kita mampu memperoleh kekayaan, tapi tidak memiliki kuasa untuk menikmati apa yang kita miliki.



Dalam buku The Rockefeller Billions diceritakan kisah hidup John D. Rockefeller yang sangat menarik. Dia adalah seorang konglomerat yang dermawan dan sangat sukses karena memiliki penghasilan per minggu sekitar satu juta dollar! Namun sayang ia tidak bisa menikmati kekayaannya tersebut, ia mengidap sejumlah penyakit sehingga dokter hanya memperbolehkan dia makan sedikit sekali. Berat badannya kurang dari 100 pon. Untuk makan pagi ia hanya boleh minum beberapa tetes kopi, satu sendok sereal, satu garpu telor. Rockefeller adalah orang yang paling kaya di jamannya, tapi dia tidak bisa menikmati apa yang ia miliki!
Ilustrasi


Pendek kata, apa gunanya kita bisa memperoleh kekayaan yang berlimpah, mendapatkan kedudukan yang tinggi, atau bahkan pengaruh yang luas, kalau pada akhirnya kita tidak bisa menikmati hidup ini? Memang ironis melihat mereka yang memiliki segalanya di dalam hidup tapi bahkan tidak bisa menikmati sedikitpun dari apa yang mereka miliki.



Ilustrasi
Marilah kita belajar untuk menikmati hidup yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Pada hakekatnya kita tahu bahwa hidup bukan hanya untuk sekedar dijalani, melainkan perlu dinikmati juga. Itu sebabnya kita yang sedemikian terobsesi dengan bagaimana memperoleh kekayaan tapi lupa bagaimana menikmati kekayaan tersebut, adalah baik untuk kita merenungkan sebentar perjalanan hidup kita. Adalah hal yang indah jika semua yang kita peroleh merupakan berkat yang dapat kita nikmati, baik untuk kita maupun bagi orang lain.


Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Lukas  9:25 


Hidup bukan hanya sekedar untuk dijalani,
tapi juga untuk dinikmati.


Sumber: Menikmati Hidup, www.renungan-spirit.com
(by. Dioni)

Editor.: Ronald TP. Sinaga U.

2 komentar:

  1. 非常感谢你
    上帝保佑

    BalasHapus
  2. 당신이 내 정신을 "건물"당신의 기사 주셔서 대단히 감사합니다

    BalasHapus