Penelitian: Inteligensi Emosional Merupakan Kunci Performa Kerja

Antara - Kamis, 28 Oktober

New York (ANTARA/Reuters) - Mengukur inteligensi emosional (emotional intelligence) para pekerja, mulai dari kemampuan membaca bahasa tubuh hingga mengendalikan frustasi, berpotensi bagus untuk bisnis, menurut penelitian baru.

Para peneliti dari Universitas Virginia Commonwealth (VCU) mengusulkan bahwa pengukuran inteligensi emosional dapat menjadi indikator kecakapan pegawai dalam melakukan pekerjaannya.

"Inteligensi emosional merupakan kemampuan untuk membaca emosi diri sendiri dan orang lain. Sebagai contoh, itu merupakan kesadaran terhadap bahasa tubuh. Itu juga merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan menangani frustasi dan berbagai emosi lainnya," kata Ronald Humphrey, seorang profesor ilmu manajemen yang melaksanakan penelitian tersebut.

"Penelitian itu menjadi bukti ilmiah supaya mendukung ide tersebut dengan memberikan perhatian pada suasana hati dan emosi yang baik untuk bisnis," tambahnya.

Para peneliti membandingkan riset terdahulu selama 10 tahun mengenai peran inteligensi emosional.

Humphrey mengatakan pengukuran inteligensi emosional para pegawai bisa menjadi sangat bermanfaat supaya memprediksi kemampuan bekerja baik dengan orang lainnya, dan juga kepemimpinan pekerja.

Penelitian tersebut menganalisa inteligensi emosional dalam tiga cara.

Pertama, dikenal sebagai tes berbasis kemampuan, menggunakan pengujian pilihan ganda untuk mengevaluasi kesadaran emosionalnya.

Penelitian kedua menggunakan pengujian situasional, yang partisipan diberikan situasi sosial dan diminta untuk memilih perasaan yang paling tepat untuk diterapkan.

Pengujian ketiga, disebut sebagai pengujian kompetensi emosional model campur, merupakan definisi yang lebih luas dari kedua tes lainnya dan juga menimbang faktor seperti empati pada orang lain.

Humphrey menambahakan bahwa inteligensi emosional merupakan faktor kedua terpenting dalam performa kerja, setelah inteligensi kognitif.

"Itu merupakan faktor yang menentukan manajemen dan kepemimpinan. Penelitian tersebut mengusulkan bahwa suatu budaya yang nilai inteligensi emosional dan memahami perasaan merupakan penting. Orang dapat memimpin dengan inteligensi emosional dan memiliki tim yang kompeten secara emosional," tambah Murphy.

3 Strategi Kerja Cepat Setiap Hari

By Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti - Senin, 25 Oktober 2010
VIVAnews - Bagi sebagian karyawan, perkembangan teknologi justru dapat menjadi petaka yang mengancam karier di masa depan. Seorang profesional yang dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan pentingnya setiap hari malah seperti kehilangan kekuatan dan fokus karena terlalu sibuk mengerjakan hal-hal yang sangat menguras waktu dan perhatiannya.

Hal-hal kecil yang dimaksud mulai dari sekadar membalas email, mem-browsing berita, sampai meng-update status di situs jejaring. Tindakan ini seolah mendesak, tetapi tidak membawa dampak signifikan. Wajar saja jika produktivitas mereka menurun drastis.
Pekerjaan sebanyak apapun dapat diselesaikan, jika Anda melakukan pengaturan kerja yang tepat. Bahkan pekerjaan yang tertunda pun akhirnya dapat diselesaikan sebelum tenggat waktu. Bagaimanakah cara pengaturan kerja tersebut? Berikut tipsnya.
1. Catat
Rencana kerja yang menumpuk, tidak bisa hanya mengandalkan ingatan semata. Bahkan hal-hal detail pun harus segera Anda 'rekam' begitu terlintas di benak. Jika tidak, maka ide-ide brilian tersebut akan 'menguap' entah kemana.
Hal ini bisa terjadi karena di era infomasi seperti sekarang ini setiap saat pikiran dibajiri oleh data dan informasi yang jumlahnya hampir tak terhingga setiap detiknya. Maka itu, siapkanlah selalu buku catatan saku ke mana pun Anda berada. Jangan sampai ada yang terlewat.

2. Tentukan prioritas
Setelah semua ide dan rencana kerja Anda telah dicatat, langkah berikutnya adalah membuat daftar prioritas tergantung dari 'peran' Anda. Hal ini menjadi sangat relevan karena setiap peran memiliki prioritas yang berbeda-beda. Untuk hal-hal penting di peran Anda sebagai bawahan, belum tentu juga penting ketika Anda harus berperan sebagai pimpinan atau mitra kerja.

3. Follow up & Review
Buatlah komitmen dalam diri bahwa hari ini Anda harus benar-benar melaksanakan apa yang telah Anda catat di catatan saku tersebut sesuai prioritas dan peran yang telah Anda tetapkan. Jika Anda sungguh-sungguh dapat menyelesaikan semua rencana di hari itu, berilah 'hadiah' kecil bagi diri Anda sendiri.
Berlaku juga sebaliknya, jika Anda tidak dapat menyelesaikan rencana kerja harian Anda tersebut maka berilah 'hukuman. Misalnya, Anda tidak boleh memakan menu favorit di hari itu. Lalu, ulangi lagi langkah di atas untuk menangkap ide serta membuat rencana kerja harian Anda.

Diasuh oleh:
Kevin Wu, Managing Director CoreAction Result Consulting, telah membantu beberapa perusahaan di tanah air melipatgandakan hasil hanya dalam waktu yang relatif singkat dengan metode management yang simple dan aplikatif. Tidak berlebihan jika banyak pihak yang menyebutnya sebagai "Result Consultant".

Info lebih lengkap silahkan klik http://www.thecoreaction.com/, http://www.qi-leadership.com/ atau email info@thecoreaction.com

Banyak Orang Miskin Terlupakan


Kondisi Mirza Gunawan.


Suhatman Pisang dan Wahyudi
01/05/2010 16:02 | Kemiskinan
Liputan6.com, Tanjungjabung Timur: Hanya berbaring ke kiri dan kanan jika ingin tidur telentang, Mirza Gunawan bocah yang tinggal di Tanjungjabung Timur, Jambi, merasa tidak sanggup. Ini lantaran ia menderita pembengkakan kelenjar lendir di sekitar pantat.
Saat SCTV menjenguk, baru-baru ini, kondisi bocah berusia delapan tahun itu memburuk. Kakinya mengecil dan praktis tidak mampu beraktivitas. Bahkan, beberapa syaraf mati di sekitar pantat Mirza. Dia memang ditangani rumah sakit umum daerah, namun peralatan terbatas, jadilah Mirza mendapat perawatan seadanya. Kesedihan yang ditambah karena biaya berobat harus dibayar.
Di bagian lain negeri ini, kemiskinan masih menyergap sebagian besar warganya. Tepatnya di Kendal, Jawa Tengah. Siapa pun pasti miris dengan bayi bernama Misbahul. Ia seperti korban perang, kurus hanya tulang berbalut kulit.
Saat bernapas pun, Misbahul sangat menderita. Penderitaan yang tidak diinginkan kedua orangtua Misbahul yang hanya buruh tani, kepedihan yang semakin menyesakkan karena jatah Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sudah habis. Artinya, orangtua Misbahul harus mencari biaya untuk buah hati mereka.
Mirza Gunawan dan Mizbahul, hanyalah potret buram kehidupan sebagian besar penduduk negeri ini. Kemiskinan yang berbaur dengan gemerlapnya pejabat negeri yang gemar korupsi. Korupsi yang merampas hak orang miskin.(ANS)

Dari berita ini kita masih melihat kemiskinan di negeri ini. Oleh karena itu, mari kita terus berdoa dan memberikan yang terbaik untuk orang-orang disekitar kita. Agar negara ini menjadi negara yang diberkati.(RTPSU)

Tiga Pertanyaan


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, pendeta ataupun siapa pun yang bisa menjawab pertanyaannya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut. Segera setelah mereka dipertemukan, maka kata si pemuda:
“Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya”
“Saya hamba Tuhan dan dengan izin-Nya, saya akan menjawab pertanyaan Anda,“ ujar sang pendeta.
“Hahaha…Anda yakin? Bahkan profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.”
“Tidak apa-apa, saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.”
“Oke saya mempunyai 3 buah pertanyaan buat bapak. Pertama, kalau memang Tuhan itu ada, tolong tunjukan wujud Tuhan kepada saya, kedua, menurut bapak apakah yang dinamakan takdir, dan ketiga, kalau setan diciptakan dari api kenapa ia dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berpikir sejauh itu?”
Sejenak pendeta itu berpikir, lalu secara tiba-tiba ia menampar pipi si pemuda dengan keras. Pemuda itu kaget. Sambil menahan rasa sakit dan marah si pemuda berseru: Kenapa Anda marah dan menampar saya!?”
“Maafkan saya, tapi saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas tiga buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.”
Si pemuda mengerenyitkan keningnya. “Saya sungguh-sungguh tidak mengerti…apa maksud Anda?”
“Baiklah bagaimana rasanya tamparan saya?” tanya pendeta.
“Tentu saja saya merasakan sakit”, sahut si pemuda ketus.
“Jadi Anda percaya bahwa sakit itu ada?”
“ya ialah.”
“Kalau begitu, tunjukkan pada saya wujud sakit itu.”
“Saya tidak bisa.”
“Itulah jawaban pertanyaan pertama, kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.”
Si pendeta bertanya lagi: “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?’
“Tidak,” jawab si pemuda.
“Apakah pernah terpikir oleh Anda menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?” lanjut pendeta itu.
“Tidak.”
“Nah itulah yang dinamakan takdir. Apa anda tahu terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”
“Mengapa Anda bertanya begitu? Dari kulit dong!” jawab si pemuda sewot.
“Terbuat dari apa pipi anda?”
“Kulit.”
“Nah bagaimana rasanya tamparan saya?”
“Sakitlah…”
“Begitupun  setan. Walaupun setan dan neraka terbuat dari api, tapi jika Tuhan berkehendak maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk setan,” jawab si pendeta.
Mendengar itu si pemuda terdiam malu.
(sumber: Victorius, Edisi 422, Desember 2007, hlm 10)

Pidato Anak 12 tahun yang Membungkam Para Pemimpin Dunia DI PBB

Kisah ini menceritakan pengalaman nyata mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)



Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization

Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.
TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku
kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua.

Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya."

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, "Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu".

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

***********
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:

" Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh
asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "

***********
*Tolong sebarkan tulisan ini ke semua orang yang anda kenal, bukan untuk mendapatkan nasib baik atau kesialan kalau tidak mengirimkan, tapi mari kita bersama-sama membuka mata semua orang di dunia bahwa bumi sekarang sedang dalam keadaan sekarat dan kitalah manusia yang membuatnya seperti ini yang harus bertindak untuk mencegah kehancuran
dunia. *(Copyright from: Moe Joe Free)*

RANCANGAN TUHAN HARI DEPAN YANG PENUH HARAPAN


Allah tidak pernah merancang hal buruk terjadi pada manusia. Melainkan selalu membawa umatNya ke masa depan yang penuh harapan (Yeremi 29:11). Tetapi memahami cara Allah bertindak, manusia terkadang sulit, karena cara Allah bertindak jauh melebihi cara manusia. Keberadaan Allah tidak dapat dibandingkan dengan keberadaan manusia. Pengetahuan Allah tidak dapat disamakan dengan pengetahuan manusia, Allah itu maha tahu, maha bijaksana, dan maha segala-galanya. Hikmat Allah sangat dalam, sedangkan pengetahuan manusia sempit, dan terbatas. Hal itu dibuktikan dengan pemikiran manusia yang terdiri atas dua bagian: diketahui dan tidak diketahui, rasional dan tidak rasional, mustahil dan tidak mustahil. Manusia hanya dapat memahami apa yang masuk akal, sedangkan bagi Allah, tidak ada batasan (Lukas 1:37 “bagi Allah tidak ada yang mustahil”).
Sebuah kisah abad 19 dari Taiwan ini mudah dapat membantu kita. Seorang Taiwan bernama dr. Lin Ting Tung, dia seorang dokter Taiwan pertama yang menjadi Kristen. Ia bekerja di rumah askit kecil yang dirintis oleh Dr. Maxwell, seorang missionaris Inggris. Saat itu tingkat kesehatan sangat rendahdan cara pengobatan masih sangt sederhana. Suatu hari seorang anak datang ke RS dan meminta obat untuk ibunya yang sedang sakit malaria. Anak itu berjalah lebih dari 2 jam dari desanya ke RS, melalui jalan setapak melewati hutan dan sawah. Ketika nama ibunya dipanggil, si anak langsung bangkit dari tempat duduknya, mengambil obat dan segera pulang. Sorenya ketika kamar obat ditutup, seorang perawat tampak bingung lalu berbisik, “Dokter Lin, botol obat untuk pasien malaria masih ada disini. Tetapi ada satu obat yang isinya disinfektan hilang.” Dokter Lin sangat terkejut. Diperiksanya botol yang tertinggal, benar isinya obat malasia. Jadi, anak tadi membawa obat yang salah. “Celaka kita, kalau sampai diminum orang itu akan mati.” ujar Dr. Lin dengan wajah pucat.  Mereka segera melaporkan peristiwa itu kepada Dr. Maxwell. Ia juga sangat terkejut. “Sekarang sudah pukul lima dan anak itu pergi dari sini pukul tiga. Jadi ia sudah hampir tiba. Tidak mungkin mengejarnya.”  Dr. Maxwell termenung. Lalu ia berkata “Mulai hari ini semua obat keras tidak boleh diletakkan di atas meja. Sekarang panggil semua karyawan, kita akan berdoa.” Lalu semua orang yang bekerja di RS itu berdoa. Dr. Maxwell berdoa, “Tuhan, kami membuat kecerobohan. Ampunilah kami. Nyawa seorang ibu sedang terancam. Tolonglah dia.”
Malam harinya dr. Lin berdinas malam. Ia terus gelisah dan merasa bersalah. Esok harinya ketika masih subuh pintu diketuk. Ternyata, anak yang kemarin membawa botol yang keliru. Wajahnya pucat ketakutan. Dr Lin juga menjadi takut, kedua orang itu saling memandang dan gugup. Kemudia anak itu berkata: “Maaf dokter , kemarin saya bawa botol itu sambil berlari. Lalu saya jatuh, botol itu pecah dan isinya tumpah”. Dr Lin yang masih terpaku karena gugup langsung bertanya. “kapan jatuhnya?” Anak itu makin ketakutan, jauh kemarin sore menjelang gelap. Dr Lin langsung ingat: menjelang gelap itu adalah saat karyawan rumah sakit berkumpul mendoakan si ibu. Jiwa ibu itu tertolong. Botol yang salah itu tidak sempat diminum karena pecah di jalan.
Baiklah kita melihat peristiwa itu dari sudut si anak. Anak itu tidak mengetahui bahwa botol yang sedang dipegangnya berisi racun. Anak itu terus berlari karena jarak desanya dengan rumah sakit jauh. Lalu tiba-tiba ia terjatuh, mungkin ia terluka tetapi yang paling celaka botolnya jatuh dan pecah. Bayangkan perasaan si anak, ia sedih, kecewa, dan takut. Anak itu tentu sangat terpukul dengan peristiwa ini. Saat itu ia belum tahu bahwa justru kejatuhannya itu menolong nyawa ibunya.
Sumber Pdt. Sam ‘Poel

Bejana yang Sederhana


Ben adalah seorang penasihat raja yang bijaksana. Namun wajahnya sangat buruk. Suatu hari, anak perempuan raja, sangat iri karena Ben mendapat lebih banyak perhatian dari ayahnya daripada dia, mencoba menghina dia.
Maka dengan mengejek, gadis itu bertanya kepadanya, “jika engkau bijaksana, tolong beri tahu saya mengapa Allah memilih menyimpan begitu kebijaksanaan di dalam ‘bejana’ yang sedemikian sederhana.” Ben kemudian bertanya kepadanya, “Apakah ayahmu mempunyai anggur?”
“Saya kira setiap orang di dunia tahu bahwa ayah saya memiliki banyak anggur terbaik. Betapa bodohnya pertanyaan itu?”
“Tapi menurutmu di mana dia menyimpan anggurnya?” tanya Ben.
“Loh? Tentu saja di bejana tanah liat, jawab gadis itu dengan cepat
“Tanah liat?!” Ben tertawa terbahak-bahak seolah mengejek, sampai gadis itu berteriak kepadanya dengan marah.
“Maaf, “ kata Ben, “tapi saya terkejut bahwa orang seagung ayahmu menggunakan bahan yang sederhana itu. Petani pun menyimpan anggurnya di bejana tanah liat. Saya harap anggur istana disimpan di dalam sesuatu yang lebih istimewa, seperti bejana perak atau emas.” Dia lalu membungkuk dan meninggalkan perempuan muda itu.
Merasa dipermalukan, dengan cepat putri raja itu pergi ke tempat penyimpanan anggur dan memberi tahu pelayan agar mereka memindahkan semua anggur simpanan ke dalam bejana emas atau perak.
Tak lama sesudah itu, raja menjamu banyak orang dan memberikan angur terbaiknya. Para tamu itu menghirip anggur dan wajah mereka berkerut. Anggur itu terasa asam. Raja menjadi sangat marah dan memanggil pelayannya untuk meminta penjelasan. Para pelayan yang ketakutan akhirnya menjelaskan parihal sang putri yang memerintakan agar semua anggur dipindahkan dari bejana tanah liat ke bejana emas dan perak. Mendengar itu tak ayah si putri raja mendapat teguran sangat keras dari ayahnya.
Setelah perjamuan usai, putri raja menangis dan pergi ke kamar Ben sembari berteriak, “Mengapa engkau menipu saya sehingga saya memindahkan anggur dari bejana tanah liat ke dalam bejana perak dan emas?”
“saya sungguh menyesal nak,” kata Ben, “tapi mungkin sekarang engkau mulai bisa mengerti mengapa Allah lebih suka meletakkan kebijaksanaannya di dalam tempat-tempat yang sederhana. Kebijaksanaan itu seperti anggur, disimpan di dalam bejana sederhana.”